PENGERTIAN DAN CONTOH SOAL CIDR DAN VLSM

PENGERTIAN CIDR:

merupakan sebuah metode pengalokasian alamat IP dan perutean IP. Internet Engineering Task Force memperkenalkan CIDR pada tahun 1993 untuk mengganti arsitektur pengalamatan dari desain jaringan kelas di internet. Tujuan dari tindakan tersebut adalah untuk memperlambat pertumbuhan tabel perutean pada piranti perutean di internet, dan membantu memperlambat habisnya alamat IPv4.

 Contoh Soal:

Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

Jawab:
Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau 255.255.255.224, maka:

  1. 1. Jumlah Subnet,
  1. Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet 4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah subnet
  1. 2. Jumlah Host,
  1. Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet 4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.
  1. 3. Blok Subnet,
  1. Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.
  1. 4. Network Address, Host Address dan Broadcast Address yang valid
  1. Untuk mencari alamat host, broadcast dan network (subnet)  kita langsung aja buat tabel lengkapnya perhitungan subnetting ini sebagai berikut:



PENGERTIAN VLSM :

VLSM merupakan metode yang dilakukan untuk pengoptimalan pemetaan IP address terhadap user, dimana VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting sehingga di dalam VLSM dilakukan peningatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam subneting klasik, subnet zeroes serta subnet ones tidak bisa digunakan.


Contoh soal subnetting dengan VLSM :

Kita memiliki project membangun sebuah Jaringan untuk PC perusahan di masing -  masing bidang dengan ketentuan perusahaan membutuhkan 5 Host IT, 10 Host Marketing, 17 Host CS, 3 Host keuangan dan 12 Host Kepala bagian. IP lokal kita 198.199.200.0/25, gunakan teknik subnetting VLSM agar tidak terjadi keborosan IP dan tentukan range IP host masing – masing bidang !


Jawab :

Yang perlu di catat adalah kebutuh Host Masing-masing bidang :
  1. Host untuk IT
  2. Host untuk Marketing
  3. Host untuk CS
  4. Host untuk Keuangan
  5. Host untuk Kepala Bagian


Pertama cari bidang yang paling banyak membutuhkan host, disini berarti bidang CS dengan 17 Host.

17 Host berarti memakai /27 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 27           = 255.255.255.224 
Dikurangi                    =             + 31 Host
            Dimana dari 31 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.1 – 198.199.200.31 (31 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.0

Kemudian cari bidang yang paling banyak membutuhkan host setelah bidang CS, disini berarti bidang Kepala Bagian dengan 12 Host.

12 Host berarti memakai /28 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 28           = 255.255.255.240 
Dikurangi                    =             + 15 Host
            Dimana dari 15 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.33 – 198.199.200.46 (14 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.32
  • Broadcast ID   = 192.168.200.47

Kemudian cari bidang yang paling banyak membutuhkan host setelah bidang Kepala Bagian, disini berarti bidang Marketting dengan 10 Host.

12 Host berarti memakai /28 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 28           = 255.255.255.240 
Dikurangi                    =             + 15 Host
            Dimana dari 15 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.49 – 198.199.200.62 (14 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.48
  • Broadcast ID   = 192.168.200.63

Kemudian cari bidang yang paling banyak membutuhkan host setelah bidang Marketting, disini berarti bidang IT dengan 5 Host.

5 Host berarti memakai /29 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 29           = 255.255.255.248 
Dikurangi                    =             + 7 Host
            Dimana dari 7 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.65 – 198.199.200.70 (6 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.64
  • Broadcast ID   = 192.168.200.71

Terakhir cari bidang yang paling banyak membutuhkan host setelah bidang IT, disini berarti bidang Keuangan dengan 3 Host.

3 Host berarti memakai /29 karena host tidak terlalu boros
Subnet Default            = 255.255.255.255
Subnet dari / 29           = 255.255.255.248 
Dikurangi                    =             + 7 Host
            Dimana dari 7 Host itu, satu digunakan sebagai Broadcast ID yang bianya di alamat IP   terakhir
Jadi untuk
  • Range Host IP = 198.199.200.73 – 198.199.200.78 (6 Host)
  • Network ID     = 198.199.200.72
  • Broadcast ID   = 192.168.200.79


Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian ,fungsi dan penyambungan pengkabelan (utp dan serat optik)

laporan praktikum crimping kabel utp